TRANS BERITA - Di Indonesia, ada 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota yang memiliki kepala daerah masing-masing. Dari jumlah provinsi dan kabupaten/kota tersebut, masih sedikit politisi perempuan yang menjadi kepala daerah. Berangkat dari dasar pemikiran itulah, Partai Golkar melalui Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) menggelar Sekolah Politik Perempuan Partai Golkar di DPP Partai Golkar.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 3-4 Maret 2017, ini bertujuan untuk menjalankan fungsi kaderisasi di tubuh partai sekaligus mencetak calon pemimpin perempuan, baik level kepala daerah, DPRD, DPR, atau lembaga pemerintahan.
Ketua Umum Pengurus Pusat KPPG Ulla Nuchrawati dalam rilis yang diterima Republika mengatakan, pemimpin yang andal, berkualitas, memiliki strong leadership, dan bertanggung jawab tidaklah lahir secara tiba-tiba atau instan.
“Karenanya, KPPG perlu menyiapkan kadernya melalui sekolah politik ini,” kata Ulla Nuchrawati.
Ulla melanjutkan, Sekolah Politik Perempuan Partai Golkar yang mengangkat tema “Kepemimpinan dan Performa Perempuan dalam Menunjang Karir Politik” adalah wahana yang disediakan memberikan pendidikan politik bagi kader KPPG. Pendidikan politik dinilai sangat penting agar setiap kader perempuan partai mengetahui dan mempelajari tugas dan tanggung jawab sekaligus mampu memiliki keterampilan komunikasi yang baik.
“Kami sadar bahwa calon pemimpin, khususnya dari kalangan perempuan, akan sukses berkarir di lembaga pemerintahan ataupun di lembaga legislatif dan eksekutif apabila memiliki skill yang berkualitas,” ujarnya.
Atas dasar itulah, lanjut Ulla, KPPG mengambil peran pengkaderan melalui Sekolah Politik Perempuan guna meningkatkan kapasitas kader perempuan Partai Golkar yang berada di KPPG.
Menurut Ulla, sekolah politik tentu sangat bermanfaat bagi kader KPPG dan tentu diharapkan bisa diaplikasikan dalam kehidupan berpolitik di Indonesia. Sekolah Politik Perempuan Partai Golkar ini juga akan serius dibangun KPPG guna melatih para calon pemimpin untuk tingkat pusat maupun kepala daerah yang berasal dari Partai Golkar.
“Sekolah politik perempuan partai Golkar ini adalah terjemahan program DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto yang sedang membidik kader-kader perempuan Golkar untuk menjadi pemimpin daerah(Kepala daerah) maupun nasional,” tegasnya.
Pimpinan Sekolah Politik Perempuan Partai Golkar Mirza P Saifuddin atau yang akrab disapa Poppy menjelaskan, pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena itu, tujuan utama diselenggarakannya pendidikan pollitik dari sekolah politik tak lain agar perempuan Partai Golkar bisa mewujudkan keinginan partai dalam menyiapkan kader-kader yang memiliki performa yang baik, dapat diandalkan, dan memenuhi harapan masyarakat luas.
“Dan yang terpenting adalah memahami semangat serta ideologi Partai Golkar dan juga memahami perjuangan sebagai kader bangsa,” kata Poppy.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 3-4 Maret 2017, ini bertujuan untuk menjalankan fungsi kaderisasi di tubuh partai sekaligus mencetak calon pemimpin perempuan, baik level kepala daerah, DPRD, DPR, atau lembaga pemerintahan.
Ketua Umum Pengurus Pusat KPPG Ulla Nuchrawati dalam rilis yang diterima Republika mengatakan, pemimpin yang andal, berkualitas, memiliki strong leadership, dan bertanggung jawab tidaklah lahir secara tiba-tiba atau instan.
“Karenanya, KPPG perlu menyiapkan kadernya melalui sekolah politik ini,” kata Ulla Nuchrawati.
Ulla melanjutkan, Sekolah Politik Perempuan Partai Golkar yang mengangkat tema “Kepemimpinan dan Performa Perempuan dalam Menunjang Karir Politik” adalah wahana yang disediakan memberikan pendidikan politik bagi kader KPPG. Pendidikan politik dinilai sangat penting agar setiap kader perempuan partai mengetahui dan mempelajari tugas dan tanggung jawab sekaligus mampu memiliki keterampilan komunikasi yang baik.
“Kami sadar bahwa calon pemimpin, khususnya dari kalangan perempuan, akan sukses berkarir di lembaga pemerintahan ataupun di lembaga legislatif dan eksekutif apabila memiliki skill yang berkualitas,” ujarnya.
Atas dasar itulah, lanjut Ulla, KPPG mengambil peran pengkaderan melalui Sekolah Politik Perempuan guna meningkatkan kapasitas kader perempuan Partai Golkar yang berada di KPPG.
Menurut Ulla, sekolah politik tentu sangat bermanfaat bagi kader KPPG dan tentu diharapkan bisa diaplikasikan dalam kehidupan berpolitik di Indonesia. Sekolah Politik Perempuan Partai Golkar ini juga akan serius dibangun KPPG guna melatih para calon pemimpin untuk tingkat pusat maupun kepala daerah yang berasal dari Partai Golkar.
“Sekolah politik perempuan partai Golkar ini adalah terjemahan program DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto yang sedang membidik kader-kader perempuan Golkar untuk menjadi pemimpin daerah(Kepala daerah) maupun nasional,” tegasnya.
Pimpinan Sekolah Politik Perempuan Partai Golkar Mirza P Saifuddin atau yang akrab disapa Poppy menjelaskan, pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena itu, tujuan utama diselenggarakannya pendidikan pollitik dari sekolah politik tak lain agar perempuan Partai Golkar bisa mewujudkan keinginan partai dalam menyiapkan kader-kader yang memiliki performa yang baik, dapat diandalkan, dan memenuhi harapan masyarakat luas.
“Dan yang terpenting adalah memahami semangat serta ideologi Partai Golkar dan juga memahami perjuangan sebagai kader bangsa,” kata Poppy.
Sumber: republika.co.id
Demikian semoga bermanfaat dan terimakasih atas partisipasinya
0 Response to "Siapa Berminat Kini Dibuka Sekolah Kesatuan Perempuan Partai Golkar"
Posting Komentar